Jumat, 29 April 2011

Bonsai itu Abadi

Ketika berada didalam sebuah toko buku, mata saya tertuju pada sebuah buku bonsai yang lumayan besar dan tebal, dengan hard cover yang mewah sudah bisa dibayangkan harganya, walau masih dibungkus segel plastik  tidak perduli buka saja, toh  tidak ada yang tahu cuma dilihat kagak dibeli.... apa salahnya.


Dari judul saja sudah bisa dibayangkan kira-kira isi dalamnya,  classic bonsai, tentu berisi pohon-pohon dengan gaya lama sebagaimana yang kita  paham selama ini, benar ternyata bonsai dalam buku ini tidak jauh beda dari yang dipikirkan sebelumnya, dalam gaya klasik lama dengan aturan baku,  mulanya tidak ada yang menarik perhatian sampai akhirnya ketika mau mengetahui lebih lanjut jenis pohon dalam gambar buku ini, mata menjadi terbuka lebih lebar dan mulut seakan terkunci rapat, apa gerangan yang istimewa dari bonsai-bonsai dalam buku ini ?. Yang membuat kita sungguh terperanjat adalah keterangan yang tercantum dalam gambar pohon bonsainya, tidak tanggung-tanggung  berusia 100 tahun sampai 300 tahun  bahkan ada banyak yang  berusia 500 tahun.



Bayangkan 500 tahun atau 5 abad lebih usianya, apa mungkin ?. sebagai ilustrasi  bangunan St. Peter Basilica di Vatikan ini  berusia 400 tahun, melihat bangunan gereja tua ini saja sudah terbesit perasaan keajaiban luar biasa, kini kita dihadapkan pada kenyataan makluk hidup dalam bentuk pohon miniatur dapat dipelihara dan masih hidup dengan usia yang begitu lama, apa bisa ?.  Pohon di hutan mungkin ada yang berumur ribuan tahun, tapi itukan dihabitatnya dengan segala keperluaan hidup disediakan oleh alam, ini bonsai dengan kondisi wadah yang begitu kecil dan keperluaan hidup yang tergantung kepada yang memeliharanya tentu pencapaian sangat luar biasa.  Bila di kalkulasi 1 generasi  hidup manusia 60 tahun berarti bonsai 500 tahun itu sudah diturunkan lebih dari 8 generasi....... bayangkan !!!!


Bonsai itu Abadi,  sejarah telah membuktikannya dalam buku ini. Beberapa hari saya masih tertegun dengan kenyataan resensi buku ini, konon orang Jepang punya tradisi memelihara bonsai bukan untuk dirinya, melainkan diperuntukan bagi  cucu cicitnya, seperti yang diperbuat oleh leluhur pendahulunya.  Kita lihat yang terjadi dengan bonsai di Indonesia,  bonsai bukan abadi tetapi lebih banyak  bonsai  diabadikan saja ....  alias tinggal photo doang.



Apakah anda punya ambisi memelihara bonsai  dengan harapan sebagaimana orang Jepang ?. Tidak ada salahnya punya impian demikian,  toh hasilnya kita tidak akan tahu.........

Untuk menuju impian itu,  jelas jenis tanaman yang bisa berumur panjang seperti cemara yang lebih layak dipersiapkan,  tetapi tak usah repotlah, bisa diturunkan ke anak atau 1 generasi saja sudah prestasi, untuk itu saya mempersiapkan  beberapa pohon  sebagai bekal  menggapai impian bikin bonsai untuk anak kalau bisa sampai dinikmati cucu cicit saya.

Impian gila ini selain terinspirasi oleh buku diatas, juga  melihat kenyataan bahwa sekarang saya juga ada mengoleksi pohon bintang mas  jenis palem yang diwariskan almarhum ayah yang telah berumur hampir 50 tahun.  Mungkin anda,  anak  atau cucu cicit saya  suatu  hari  akan bisa meneruskan cerita ini  kalau situs atau pohonnya  masih terus ada.........  Semoga bisa.......!!!!!


Anting Putri ini telah mengalami beberapa kali  re styling dari gaya informal menjadi formal, dengan diameter batang besar dan tinggi yang memadai seharusnya bisa dijadikan andalan, namun sangat disayangkan kesalahan diawal pembentukan bahan menjadikannya hanya pajangan menarik dan prospek tetapi diperlukan waktu yang cukup lama untuk menyebutnya sebagai bonsai yang sempurna.  hanya anak atau cucu saya yang bisa membuktikan harapan ini.






Lohansung itu tidak jauh beda dengan anting putri diatas,  kesalahan awal dalam pembentukan bahan menjadikanya  hanya sebuah sosok angker dan kelihatan berwibawa  saja,  beberapa teman bonsai banyak mengecam, tidak selayaknya orang yang mengerti sedikit banyak bonsai seperti saya membuat pola dasar bahan bonsai dengan bentuk demikian, tidak perlu membela diri, capek kagak guna, mereka juga tidak tahu sejarah awal pohon ini, dengan pertimbangan jenis lohansung bisa berumur panjang, mudah-mudahan suatu hari bisa jadi kebanggaan cucu cicit menjadi bonsai berusia diatas 200 tahun di Indonesia.  


Blackpine adalah jenis tanaman yang telah terbukti bisa berusia panjang sebagai bonsai, seharusnya persiapan menuju bonsai abadi adalah pohon ini karena memiliki ukuran dan perantingan sepadan, manusia boleh merencanakan tapi apa jadi Tuhan yang tahu, rencana sih boleh saja, tapi mesti tunggu sementara, kenapa Kapitan ?.  Jawabannya singkat, pohon ini sudah dipanjar orang, cuma entah kenapa belum ditebus sampai sekarang, bisa jadi banyak tepengaruh muka-muka sirik yang tidak mengerti bonsai, maklum blackpine masih dianggap langka dan sulit dipelihara, mudah-mudah2an yang memanjarin pohon ini tidak melihat situs  ini dan membatalkan komitmen transaksi, maka selamat dan  terlaksanalah impian gila siang bolong Kapitan ini .......... !!!.



Akhirnya gimana ?..... Emang gua pikirin ........   100 atau 200 tahun nanti itu urusan cucu cicitlah ...... udah tahu nanya lagi.......    !!!!!