Jumat, 25 Juni 2010

Malaysia Truely Wrightia

Dalam kemasan iklan pariwisata dan maskapai penerbangan negeri jiran  kita ada semboyan Malaysia Truely Asia,  dalam perjalanan tidak terduga  ketika berada di Subang Malaysia,  kebetulan di Petaling Jaya, Kuala Lumpur sedang berlagsung pameran bonsai dan suiseki,  berbekal informasi singkat dari teman disana akhirnya keinginan untuk mengintip kontes bonsai di Malaysia kesampaian juga.


Karena pameran berlangsung di Mall, tidak mengherankan meriah, apalagi berlangsung  indoor suasana nyaman pendingin udara sangat terasa  dan keramaian berlangsung terus karena pengunjung tidak perlu berpanasan sebagaimana pameran di outdoor yang hanya ramai pada saat-saat teduh saja.



Ada beberapa yang menarik dalam dunia persilatan kontes bonsai di Malaysia,  diantaranya kontes dibagi dalam beberapa katagori menurut jenis tanaman,  seperti katagori Antingputri, Ficus, Juniperus dan untuk beberapa jenis yang tidak begitu populer atau tergolong jenis bonsai baru  digabung dalam sebuah katagori yang disebut dengan Island Plant.


Pemakaian bahan fungisida yang mempengaruhi warna dasar batang  pohon  dibenarkan dalam kontes negeri jiran kita ini,  beberapa bonsai Antingputri terlihat begitu memukau dengan warna batang putih kekuningan apalagi tampil tanpa daun dengan kematangan  cukup sehingga  memperlihatkan penampilan yang  luar biasa


Tidak dijumpai  sepotong kawatpun  yang melilit pada bonsai kontes,  ketika hal ini  kita tanyakan  kepanitia dikatakan memang ketentuan kontes disana diharuskan tampil tanpa kawat sama sekali kecuali untuk katagori Juniper atau jenis cemara penggunaan  kawat dapat diperbolehkan. sebenarnya kondisi tanpa kawat ini sudah tidak perlu kita tanyakan lagi, semua bonsai kontes terutama jenis angintputri boleh dikatakan hampir semuanya dalam kondisi  kematangan yang cukup sempurna


Secara umum mayoritas bonsai Malaysia condong  ke gaya  bonsai Cina,  beberapa bonsai gaya kontemporer  seperti  cucur atap  (nama lokal),  santigi  dan wahong ternyata cukup banyak juga, dari informasi  pebonsai disana jenis wahong belakang ini sudah semakin trendy dan diminati,  wahong   sebutan  lokal  disana  adalah   pohon bebuas.



Dari kesempatan singkat melihat  pamerana bonsai dan suiseki sekali ini, ada beberapa kesan  mendalam yang  sulit untuk dilupakan.

Pertama tentu  undangan dan  keramahtamahan  teman kita Bapak Abdul Halim  yang  membuat kita sulit untuk tidak melihat pameran meriah ini karena kebetulan berada di Malaysia,

Kedua ada kejadian yang sulit untuk dilupakan, setelah keliling melihat pameran, Bapak Abdul Halim mengajak untuk makan siang, di cafe sekitar pameran penuh sesak, kebetulan ada sebuah meja dengan tempat duduk 4 orang tetapi hanya tersisi seorang, Pak Halim mendekati meja tersebut dan permisi  apa kita boleh menumpang di kursi kosongnya, dengan senyum kami dipersilahkan menempatinya, Pak Halim memperkenalkan diri dan kita saling berkenalan sambil memberitahukan pelayan agar semua pesanan meja ini digabung dalam hitungannya, setelah itu kita malah tidak mengajak ngobrol teman tadi tetapi tenggelam dalam pembicaraan serius dunia bonsai, setelah sekian waktu teman baru tadi dengan senyum menegur kita untuk pamit, kitapun membalas dengan lambaian tangan dan meneruskan pembicaraan lagi, sewaktu Pak Halim memanggil pelayan agar check bill, kita melongo dan  terkejut ternyata teman yang baru kita kenal tadi sudah membayarnya semua, bukan memuji, kejadian ini benar-benar sulit bisa terjadi ditempat lain.

Ketiga adalah  bobot bonsai kontes disana,  saya tidak tahu persis ditempat lain karena belum begitu banyak kontes bonsai diluar negeri yang pernah  saya ikutin,  tetapi  menurut pandangan  pribadi saya bonsai jenis Antingputri (Wrightia Religiosa)  di Malaysia  adalah  yang terbaik,  tidak terlalu berlebihan kalau saya  memberikan semboyan Malaysia Truely Wrightia,  kalau anda punya kesempatan menyaksikannya anda akan sependapat bonsai antingputri di Malaysia adalah yang terbaik didunia  setidaknya untuk waktu sekarang ini...........   tidak percaya..........   Ini buktinya .........


Selasa, 08 Juni 2010

Small is Beautiful

Pernah saya baca didalam sebuah artikel tentang tips untuk pemula dalam menekuni bonsai, diantaranya adalah disarankan memulai  dengan  membuat bonsai  ukuran yang kecil  kemudian secara bertahap  menuju ke ukuran besar, sekilas memang  ada benarnya, bonsai kecil umumnya lebih mudah diperoleh bahannya daripada yang berukuran besar,  waktu tunggu (training)  juga tidak terlalu lama, karena untuk  mematangkan perantingan bonsai kecil  jelas lebih  cepat keserasiannya daripada bonsai berukurann besar.


Semua  kesimpulan  diatas  jangan dilihat sedemikian sederhana, coba simak ilustrasi berikut ini, perlu diingat  besar  kecil  ukuran  dalam bonsai  acuannya  adalah  dari  tinggi pohon, apabila  sebuah  bakalan  bonsai   dengan  sebutan ukuran kecil, akan tetapi apabila memiliki postur batang berdiameter  besar dapat dibayangkan untuk mencapai tahap keserasian dan kematangannya adalah hampir sama dengan bonsai katagori medium atau besar, sebagai contoh pohon Loa ini, dengan ukuran tinggi tidak melebihi 30cm sudah  jelas adalah bonsai ukuran kecil (small) julukannya  tapi dengan sosok batang berdiameter besar  kekar melebar sebagaimana terlihat digambar, segan juga kita bilang itu bonsai ukuran kecil. Apa boleh buat aturan sudah dipatok memang itulah adanya.


Setelah sekian lama mengamati koleksi bonsai sendiri, akhirnya  ada sesuatu yang perlu untuk dikemukakan, tidak salah kalau ada yang menyatakan small is beatiful, dari sekian banyak koleksi bonsai yang  ada,  terakhir saya malah berjalan mundur, kalau tips diatas berteori  memulai belajar  bonsai dengan bonsai  kecil menuju besar,  kita malah  menjual koleksi bonsai  ukuran besar  dan  kembali mulai membuat dan mengoleksi bonsai kecil,  beberapa orang berpendapat, bonsai kecil umumnya secara ekonomis kurang begitu bernilai,  saya pribadi kurang sependapat,  kalau bonsai walau  dengan ukuran kecil apabila mempunyai bentuk dan penampilan bagus adalah tidak masuk akal kalau tidak bernilai,  persepsi diatas bisa dimengerti karena sering  banyak terdengar dibursa kalau ada yang menawarkan bonsai small dengan harga diatas 5 juta orang akan berdelik matanya dan teriak kuat kata hatinya,  kenapa mahal betul itu pohon kecil ???. 

Jangan cepat ambil kesimpulan Pakcik........., lihat dulu barangnya..............