Minggu, 19 Mei 2013

Sebongkah Akar Busuk !!!

Sudah lama..bahkan  sangat  lama  tidak menabur  cerita,  seakan hilang ditelan bumi  kata beberapa teman,  jangan begitulah kawan ?,  ditelan bumi pantang disebut apalagi  masih menghirup oxigen dan merasakan teriknya panas Jakarta. 
 
Pameran dan Adu gengsi bonsai di Sunter ternyata mengusik sedikit selera bonsai,  saya  terpaku dengan  sederetan  stand bursa dan diantaranya ada beberapa bahan bonsai  atau lebih tepat dibilang limbah,  maaf ya kalo persepsi ini  sedikit menyakitkan telinga, maklum saja , yang saya lihat cuma digelar dilantai doang  kalah  pamor dengan bahan-bahan bonsai lain yang mewah dan angker berwibawa berdiri di pilar disekelilingnya.
 
Ada sedikit  aura  menarik  dan  menonjol  yang  dipancarkan  seonggok  sampah  dilantai  bursa  tersebut,  setelah  lebih  dekat  dan  teliti  ternyata  yang  mengusik  mata  itu  adalah  Gulo kemantung,  sudah  lama  bonsai  adalah  haram  sifatnya  bagi  saya.  Masih  coba  bertahan  dengan  prinsip,  kepada  beberapa  teman  bonsai  yang  kebetulan  berada  disana  kita  berikan  sedikit  masukan,  bak  anjing  menggongong  kafilah  berlalu,  seperti  radio  rusak  saja  omongan  saya,  bahkan  yang  lebih  menyakitkan tembakan  langsung  dengan komentar,  kalo  yakin  kamu  ambil  sendiri  aja  katanya......
 
Mata  boleh  tertipu  tapi  iman  jangan  goyah,  kalau  tidak  ada yang  mau  dengar  ya sudahlah tujuan  ke  pameran  hanya  melepas  rindu  melihat perang pendekar  bonsai  adu  gengsi  di  pentas  kontes.
 
Sudah  biasa,  mengunjungi  pameran  tidak  cukup  sekali,  di  akhir  penutupan  pameran  saya meluangkan  waktu  lagi,  dalam  suasana hiruk pikuk  dan  kesibukan  para  jawara  bonsai mengemas  kepulangan  kontestan,  entah  setan  apa  yang  menggoda  saya  berhenti  ditempat  dimana  beberapa  onggokan  bahan  bonsai  Gulo  Kemantung  tersebut,   sambil  basa-basi  saya  menanyakan  kepada  penjualnya,  kenapa  "  Barang  Antik "  ini  masih  ada  dan  tidak  dilirik  orang.  Dengan  diplomasi  tinggi  kata  penjualnya,  " Selera  masing-masing  orang  beda  Pak,  bagus  bagi  kita  belum  tentu  bagi  orang  lain !."
 
Betul  juga  katanya,  sambil jongkok  dilantai  dengan  penjualnya,  saya  cuma bisa  geleng-geleng  kepala,   dalam  hati  dan  firasat  saya,  ini  bahan sangat  istimewa,  memang  dengan  kondisinya  saat  itu  sangat  diragukan,  apa  bisa  ini  pohon  hidup ?.  Anda  tentu  heran  kenapa  begitu ?.  Yang  pasti  bahan  bonsai  yang  saya  nilai  istimewa  ini  hanyalah  sebongkah  Akar  yang  baru  dikorek  dan  ditancapkan  ala  kadar  dalam  pasir  tanpa  daun  bahkan  akar  serabutnyapun  tidak  ada. 
 
Prinsip  haram  beli  bonsai  lagi  masih  menghantui,  tetapi  untuk  yang  satu  ini  apa  bisa  dikecualikan,  tidak  mahal  memang,  sangat  terjangkaulah  kata  orang elite,  tetapi  untuk  yang  sudah  sedikit  tahu  seluk  beluk  bonsai  masakan  memilih  yang  gituan.
 
Mulut  boleh  berkata  demikian,  tapi  kata  hati  beda,  ini  sebongkah  akar  busuk  menyimpan  aura  menakjubkan,  sambil  mengorek  saku  kantong  menghitung  duit,  sesuai  kesanggupan  tiba-tiba  penjual  menjulurkan  tangan,  jadi  katanya.....  Masyaallah.....  abis  saya... apa  kata  teman  nanti,  sudah  tomat  ya,   alias  sudah  tobat  kumat....... 
 
 

Selama  beberapa  minggu  sambil  duduk  dan  sembunyi-sembunyi  kuatir diguyonin  teman, rongsokan  ini  dibersihin,  dikorek ,  dikupas,  digergaji,  diawetkan  dengan  larutan  jin  buatan  sendiri  dan  terakhir  hanya  dengan  seutas  kawat pendek  ditarik  kebelakang,   Sebongkah  Akar  Busuk  ini  sudah  berwajah   lain.   Gulo Kemantung  Kontemporer  bergaya  Wind  Swept .. !!!
 
 
 
 
 
 
Perhatikan  beberapa   titik  bekas  potongan  dan  korekan  setelah  diberi  pengawet...... sangat  berkesan  alamiah  dan  luwes  sekali,  kegembiraan  batin  makin  bertambah  setelah  sebulan  ternyata  si  busuk  mulai  bertunas,  saya  yakinkan  anda  bahwa  sosok  pohon ini lebih  bagus  kelihatan   aslinya  daripada  gambarnya. Welcome  to  My  World  Gulo.. !!!
 

Rabu, 02 November 2011

Opera Kung Fu Bonsai


Suatu subuh pagi ketika melewati pelataran parkir luas, mata tertahan dan hati bersuara sedikit, apa gerangan yang terlihat ?. Pandangan awal sebenarnya tertuju kepada sebuah pohon taman, tapi yang lebih menarik bukan pohon tersebut, dilapangan yang luas terdapat puluhan orang sedang bersenam pagi, pada suatu sisi pandangan, ada seseorang yang lagi melakukan senam ala kung fu, pada suatu gerakan terlihat suatu pandangan yang sangat menakjubkan, secara kebetulan posisi gerakan kungfu yang sedang diperagakan ternyata menyatu dengan pohon dipelataran parkir tersebut, seperti seorang murid sedang mengikuti gerakan gurunya dalam suatu posisi kungfu, simetris banget.


Kejadian ini mengilhami saya, ternyata seni bonsai dan seni bela diri banyak kemiripannya, sama-sama menonjolkan keindahan gerakan dan posisi. Dengan kondisi telah setahun tidak pernah memikirkan dan menyentuh bonsai, akhirnya dengan bekal dokumentasi photo-photo bonsai yang ada ternyata bisa melepas sedikit kerinduan akan hobby bonsai yang sempat terlantar ini.

Dengan pengetahuan editing photo seadanya saya mencoba mencari gerakan-gerakan bela diri yang menyerupai photo koleksi bonsai yang ada, hasilnya ternyata sangat menghibur hati, suatu hari gaya seni bonsai bisa saja  tidak disebut Formal atau Slanting tapi gaya menurut sebutan ala Kung Fu.


Ini editing pertama yang dibuat, karena belum ketemu model sosok bela diri yang sesuai, percobaan awal  dengan tampilan tema seadanya,   wajah  guru spiritual bonsai Pak Asep ternyata familiar dan bisa diselaraskan dengan kegiatan apa saja,  tidak jelek juga hasilnya bahkan boleh dikatakan lumayan menarik,  setidak-tidaknya  ada kesan terhibur dihati........



Add caption

Mari kita nikmati bersama, adegan-adegan lucu gerakan ala Kungfu dengan kolaborasi koleksi bonsai melalui editing photografi berikut ini.....




Gambar diatas ini  kepala suhu sedikit kaku namum gerakan model kungfu dan Kawista batunya sangat luwes dan serasi, salah satu koleksi bonsai kesayangan ini sekarang menjalani ICU di Padepokan Bonsai Cihideung Bandung.

 


Cemara Duri kesayangan dan maskot Cihideung ini  sangkin menyatunya ikatan batin antara pohon dan kreatornya, dibuat orang sebuah kelakar ringan, apa beda Cemara Udang dan Cemara Duri ?. Jawabnya, kalau cemara udang di panggil  Juniper Casuarina, kalo cemara duri ini dipanggil Juniper Casuarna.. senada panggilan nama belakang Asep Suwarna.









Gambar diatas menginngatkan kita akan pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari...tapi yang ini beda sekali...adegan diatas  murid kencing berdiri..... eh..guru Asep malah ikutan berdiri juga.....



Gaya ular mematuk ini adalah editing paling kocak,  sulit mendapatkan gaya dan gerakan antara pohon dan model yang begitu menyatu, setting tempelan kepala aktornya juga sangat sempurna, bagaimana menurut anda ?.



Gulo Kemantung ini adalah salah satu koleksi favorit, sangat disayangkan banyak yang menilai dengan kondisi bagian depan batang yang dipoles semen menjadikan pohon ini  tidak berharga, seharusnya dipahami, penggunaan semen disini bukan untuk tujuan aksesoris melainkan untuk menjaga agar bekas luka di alam tidak berjalan  dan tidak lapuk.













Masih banyak hasil editing perpaduan gerakan bela diri dan gaya bonsai yang telah dibuat, mungkin suatu hari bisa ditampilkan semua.

Tidak ada hujan yang tidak berhenti, demikian juga dengan cerita ini, demi menyudahi guyonan ini, dengan tergesa-gesa karya terakhir  ini dibuat dan di beri judul  :  Pamit...... selamat jalan Kapitan........



Jumat, 29 April 2011

Bonsai itu Abadi

Ketika berada didalam sebuah toko buku, mata saya tertuju pada sebuah buku bonsai yang lumayan besar dan tebal, dengan hard cover yang mewah sudah bisa dibayangkan harganya, walau masih dibungkus segel plastik  tidak perduli buka saja, toh  tidak ada yang tahu cuma dilihat kagak dibeli.... apa salahnya.


Dari judul saja sudah bisa dibayangkan kira-kira isi dalamnya,  classic bonsai, tentu berisi pohon-pohon dengan gaya lama sebagaimana yang kita  paham selama ini, benar ternyata bonsai dalam buku ini tidak jauh beda dari yang dipikirkan sebelumnya, dalam gaya klasik lama dengan aturan baku,  mulanya tidak ada yang menarik perhatian sampai akhirnya ketika mau mengetahui lebih lanjut jenis pohon dalam gambar buku ini, mata menjadi terbuka lebih lebar dan mulut seakan terkunci rapat, apa gerangan yang istimewa dari bonsai-bonsai dalam buku ini ?. Yang membuat kita sungguh terperanjat adalah keterangan yang tercantum dalam gambar pohon bonsainya, tidak tanggung-tanggung  berusia 100 tahun sampai 300 tahun  bahkan ada banyak yang  berusia 500 tahun.



Bayangkan 500 tahun atau 5 abad lebih usianya, apa mungkin ?. sebagai ilustrasi  bangunan St. Peter Basilica di Vatikan ini  berusia 400 tahun, melihat bangunan gereja tua ini saja sudah terbesit perasaan keajaiban luar biasa, kini kita dihadapkan pada kenyataan makluk hidup dalam bentuk pohon miniatur dapat dipelihara dan masih hidup dengan usia yang begitu lama, apa bisa ?.  Pohon di hutan mungkin ada yang berumur ribuan tahun, tapi itukan dihabitatnya dengan segala keperluaan hidup disediakan oleh alam, ini bonsai dengan kondisi wadah yang begitu kecil dan keperluaan hidup yang tergantung kepada yang memeliharanya tentu pencapaian sangat luar biasa.  Bila di kalkulasi 1 generasi  hidup manusia 60 tahun berarti bonsai 500 tahun itu sudah diturunkan lebih dari 8 generasi....... bayangkan !!!!


Bonsai itu Abadi,  sejarah telah membuktikannya dalam buku ini. Beberapa hari saya masih tertegun dengan kenyataan resensi buku ini, konon orang Jepang punya tradisi memelihara bonsai bukan untuk dirinya, melainkan diperuntukan bagi  cucu cicitnya, seperti yang diperbuat oleh leluhur pendahulunya.  Kita lihat yang terjadi dengan bonsai di Indonesia,  bonsai bukan abadi tetapi lebih banyak  bonsai  diabadikan saja ....  alias tinggal photo doang.



Apakah anda punya ambisi memelihara bonsai  dengan harapan sebagaimana orang Jepang ?. Tidak ada salahnya punya impian demikian,  toh hasilnya kita tidak akan tahu.........

Untuk menuju impian itu,  jelas jenis tanaman yang bisa berumur panjang seperti cemara yang lebih layak dipersiapkan,  tetapi tak usah repotlah, bisa diturunkan ke anak atau 1 generasi saja sudah prestasi, untuk itu saya mempersiapkan  beberapa pohon  sebagai bekal  menggapai impian bikin bonsai untuk anak kalau bisa sampai dinikmati cucu cicit saya.

Impian gila ini selain terinspirasi oleh buku diatas, juga  melihat kenyataan bahwa sekarang saya juga ada mengoleksi pohon bintang mas  jenis palem yang diwariskan almarhum ayah yang telah berumur hampir 50 tahun.  Mungkin anda,  anak  atau cucu cicit saya  suatu  hari  akan bisa meneruskan cerita ini  kalau situs atau pohonnya  masih terus ada.........  Semoga bisa.......!!!!!


Anting Putri ini telah mengalami beberapa kali  re styling dari gaya informal menjadi formal, dengan diameter batang besar dan tinggi yang memadai seharusnya bisa dijadikan andalan, namun sangat disayangkan kesalahan diawal pembentukan bahan menjadikannya hanya pajangan menarik dan prospek tetapi diperlukan waktu yang cukup lama untuk menyebutnya sebagai bonsai yang sempurna.  hanya anak atau cucu saya yang bisa membuktikan harapan ini.






Lohansung itu tidak jauh beda dengan anting putri diatas,  kesalahan awal dalam pembentukan bahan menjadikanya  hanya sebuah sosok angker dan kelihatan berwibawa  saja,  beberapa teman bonsai banyak mengecam, tidak selayaknya orang yang mengerti sedikit banyak bonsai seperti saya membuat pola dasar bahan bonsai dengan bentuk demikian, tidak perlu membela diri, capek kagak guna, mereka juga tidak tahu sejarah awal pohon ini, dengan pertimbangan jenis lohansung bisa berumur panjang, mudah-mudahan suatu hari bisa jadi kebanggaan cucu cicit menjadi bonsai berusia diatas 200 tahun di Indonesia.  


Blackpine adalah jenis tanaman yang telah terbukti bisa berusia panjang sebagai bonsai, seharusnya persiapan menuju bonsai abadi adalah pohon ini karena memiliki ukuran dan perantingan sepadan, manusia boleh merencanakan tapi apa jadi Tuhan yang tahu, rencana sih boleh saja, tapi mesti tunggu sementara, kenapa Kapitan ?.  Jawabannya singkat, pohon ini sudah dipanjar orang, cuma entah kenapa belum ditebus sampai sekarang, bisa jadi banyak tepengaruh muka-muka sirik yang tidak mengerti bonsai, maklum blackpine masih dianggap langka dan sulit dipelihara, mudah-mudah2an yang memanjarin pohon ini tidak melihat situs  ini dan membatalkan komitmen transaksi, maka selamat dan  terlaksanalah impian gila siang bolong Kapitan ini .......... !!!.



Akhirnya gimana ?..... Emang gua pikirin ........   100 atau 200 tahun nanti itu urusan cucu cicitlah ...... udah tahu nanya lagi.......    !!!!!

Senin, 31 Januari 2011

No Tears

Ketika kesunyian dan kesedihan mengganggu jiwa, sebuah lagu terdengar seakan batin anak ku yang berbicara, inilah yang menjadi pengantar setiap kali situs ini dibuka, tidak jelas apa yang empunya lagu melantunkannya sebagaimana yang terjadi pada dirinya, tetapi ini benar-benar mendekati apa yang terjadi dalam kehidupan anak ku.


No tears - Song by James Blunt

Don't I know it? Nobody has to say
I've been lucky. Guess I was born that way.
I thank my father, his absence has made me strong.
And I love my mother but she had troubles with God.

No tears for the life that you've led
You've had angels in your head
Did you hear them singing in the end
All the things that you've seen
All the things that could have been
Well I've been everything I want to be
So, no tears, no tears for me

Yeah, I've bathed in sunshine but cherished the fading light
And I heard my heartbeat faulter on a winter's night
I loved a woman but she didn't hear my prayers
So Lord, oh Lord, I'm yours
No tears

Cause someone somewhere's going home tonight
Trying to understand the sacrifice
So save your tears for those left behind

Ketika putus asa, pasrah dan tidak tahu mesti berbuat apa, sebuah pohon Sianto menghampiri saya, semua yang melihat prihatin, tidak semestinya bagi orang yang lumayan pengetahuannya di dunia persilatan bonsai membelinya.

Tidak begitu teman, setidaknya orang yang menjual tersebut sudah berbuat untuk dirinya,  mestinya dia lebih mulia dari kita, tidak berharap banyak tetapi berusaha, jangan  merasa heran  bila ada orang yang mengorbankan  beberapa ratus ribu Rupiah untuk membantu sesamanya, bukan  berarti  disia-siakan dengan pohon ini.

Kasihani dirimu sendiri baru mengasihani orang lain seharusnya demikian, tetapi semuanya sudah tejadi, tidak perlu ada penyesalan, bukankah dikala mengalami kesulitan kita juga banyak mndapat pertolongan dari orang.


Hanya guyon, bila telah sehat dan berbuah lebat  pohon Sianto ini akan dijadikan pohon berkah sebagaimana yang di pulau Jawa,  jadi  anda  tidak perlu repot hanya  ke Gunung Kawi lagi,  di Medan  juga  segera ada cabangnya.   

Mungkin anda tidak pernah tahu, bahwa  sudah  banyak orang yang berdoa lebih banyak daripada makannya setiap hari,  apa yang diharapkan ?. Tidak perlu ditanya, semuanya terjawab dibawah ini :

Tuhan tahu isi hati kita
Tuhan tahu kebutuhan kita,
Nyanyikanlah lagu baik bagi Tuhan
Sebab karyaNya nyata dan ajaib