Senin, 02 November 2009

Salah Siapa

Sering kita mendapatkan bahan bonsai dari para pelacak (istilah para pencari bahan bonsai untuk dijual) dalam keadaan tidak utuh, keutuhan yang dimaksud adalah cabang-cabang telah dipotong keseluruhannya sehingga yang tertinggal hanya batang dan akar.

Dimaklumi memang karena umumnya bahan yang berukuran besar biasa hanya bisa diperoleh dari daerah jauh dan terpencil, pertimbangan kemudahan membawa dan agar biaya transportasi efisien memaksa kondisi bahan menjadi tidak utuh tersebut jelas menjadi pilihan, tapi apa selanjutnya, bagi para pebonsai ini tentu sangat merugikan sekali, kondisi bahan demikian seperti memulai suatu tanaman baru , dapat dibayang dengan batang yang relatip besar diperlukan waktu yang lama untuk menumbuhkan cabang-cabangnya, walau mengharapkan terus, belum tentu kita bisa mendapatkan pertumbuhan cabang sesuai yang diinginkan karena pertumbuhan titik cabang tidak bisa sepenuhnya diprediksi atau dipastikan tumbuh.
Kondisi diatas seakan sesuatu yang tidak bisa dirubah. Memang biasanya pembeli memberikan syarat-syarat minimal kepada pelacak , namun sering terjadi pembeli menjadi lupa juga akan hal diatas karena terkesima harga dan bahan yang ditawarkan walau hanya tinggal batang dan akar.
Siapa yang salah, seharusnya kedua pihak berkontribusi juga terhadap kejadian demikian, penjual atau pelacak berniat menjual dengan harga tinggi tapi biaya pokok yang murah, sebaliknya pembeli mengharapkan membeli dengan murah bahan yang berkwalitas baik. Apa tidak ada jalan tengah lagi sehingga kesalahan dan kebodohan ini bisa dihentikan., jawabannya sebenarnya bisa, pembeli harus bersifat arif yaitu menetapkan syara-syarat minimal yang tidak bisa ditawar lagi yaitu kondisi bahan yang bisa diterima hanya dalam kondisi utuh, di sisi lain penjual atau pelacak juga harus menyanggupinya dengan menetapkan harga jual yang disesuaikan dengan kesulitan pengadaannya. Ada harga ada barang itulah yang sering kita dengar, memang tepat ungkapan ini, pebonsai juga harus realistis hasil akhir adalah ditangan dan dinikmati mereka.

Pebonsai negeri jiran Malaysia yang koleksi angtingputrinya disebut sebagai terbaik didunia memberikan informasi bahwa bahan antingputrinya dulu di impor dari Indonesia dalam keadaan utuh, hanya dengan beberapa pomotongan seperlunya dan pemeliharan anak dan cucu ranting saja serta hampir minim wiring/pengawatan kini telah menjelma menjadi bonsai dengan kwlitas luarbiasa, ironis memang , tapi tidak ada kata terlambat, berkarya teruslah teman-teman pebonsai, memang membentuk bonsai identik kesabaran dan waktu, tetapi disaat bisa mendapatkankannya dalam waktu tidak terlalu lama kenapa tidak disadari dan dicoba, Kalau orang lain bisa kenapa kita tidak ?.




Sikilas Info

Antingputri extralarge 125cm ini mulai di training sejak 2002 dengan kondisi tidak utuh, tidak ada dokumentasi kondisi pohon sewaktu digali, namun dari besaran batang dapat dibayangkan betapa besarnya percabangan dan perantingan pohon ini dihabitat aslinya.

Tahun 2008, pohon ini coba direka ulang dengan mempergunakan percabangan dan perantingan yang tumbuh selama ini, pada bentukan ini pohon mulai berpenampilan sedikit baik, namun kesan sebagai bakal bonsai berkwalitas belum tampak sama sekali, yang ada hanya kekaguman pada besarnya pohon saja, perakaran yang besar sebelah serta perantingan bentukan gaya lama yang menoton memberi kesan bonsai yang biasa-biasa saja.


Setting final dibawah ini bisa jadi membuat Antingputri ini bermasa depan, penaataan perakaran yang merata dengan posisi tanam tegak atau reka ulang menjadi formal membuat kesan gagah dan aura pohon ini muncul seketika, kelemahan di leher mahkota dan percabangan serta perantingan merupakan hal yang perlu diperbaiki selanjutnya, masih diperlukan beberapa tahun lagi barangkali, apabila kematangan bisa diperoleh , pohon itu diprediksi akan dapat berbicara banyak kelak.





Hampir sama dengan abangnya yang diatas, sang adik ini juga dibentuk dengan kondisi tidak utuh, Antingputri ukuran large 92cm ini mulai ditraining sejak 2004, sedikit beruntung sang adik, pertumbuhan perantingan merata dan lengkap, hal ini mungkin ditunjang oleh kondisi perakaran yang kompak disegala sudut.

Dengan bekal perantingan lengkap, pohon ini ditata ulang, dengan memperhatikan alur dasar dan posisi perakarannya, diambil kesimpulan tampak depan dirubah dengan menggunakan tampak belakang setting semula sebagai tampak depan, kesan sebagai bonsai berpredikat baik segera muncul.
Setting final pohon ini, akhirnya didapat dengan mengurangi titik lemah dari perakaran yang berlebihan atau kelihatan kaku, pengurangan perakaran yang menonjol dan yang mengait disisi kiri membuat pohon ini terkesan sempurna, sama dengan sang abangdiatas, kematangan menjadi syarat mutlak untuk memberikan predikat baik sekali bagi pohon ini, kalau sang abang diprediksi bisa berbicara kelak bukan tidak mungkin sang adik bisa menjadi ancaman, hanya waktu dan fakta yang akan menjawab ini semua.

3 komentar:

  1. good luck pak andi. dari awal saya yakin dengan kemampuan bapak dalam dunia bonsai. saya ridho dari pt.valbury asia futures, yang waktu itu ke rumah bapak bersama fadli. lain waktu saya boleh belajar dari bapak kan?

    BalasHapus