Rabu, 10 Maret 2010

Menguak Sejarah Bonsai

Ada sekelumit ulasan Master Bonsai Robert Steven, begini bunyi ungkapannnya, pilih sendiri, apa anda mau membuat bonsai yang cantik dan indah atau bonsai yang bersertipikat.

Saya adalah salah satu dari yang sependapat dengan ulasan diatas, bonsai-bonsai dibawah ini awalnya kurang begitu diperhatikan orang, namun selanjutnya mempunyai kesempatan memilih jalan hidupnya kearah yang lebih baik.

Bonsai jeruk kingkit ini sejak diketemukan sudah dipatok sebagai bahan eksperimen saja, keunikannya hanya pada perantingan yang menjadi dimensi pohon semua berasal dari satu titik tumbuh saja. Sebagian batang di bagian belakang terutama di pancungan atas kropos dan lapuk hingga hampir kebawah akar, keunikan satu titik tumbuh ini ditonjolkan sebagai tampak depan.

Beberapa waktu kemudian saat membersihkan pohon, kondisi kropos dan lapuk sudah sangat mengganggu dan menunjukan gejala pohon bakal fatal apabila terus dibiarkan, akhirnya kulit dan kayu lapuk dibagian tampak belakang dibersihkan dengan pengerokan sampai licin bersih terkelupas.

Saat itu istilah bunjin dan teknik mengejin pohon belum saya pahami, setelah selesai pengerokan ada kekuatiran, kalau dibiarkan begitu lagi kejadian kropos atau lapuk serupa bakal terulang.

Dengan jalan pintas , semua bekas kerokan ditutup dengan campuran lem kayu dan semen pengisi nat keramik, sebagai sentuhan terakhir kesan kerucut diujung batang dibuat meniru gaya ngejin kebanyakan gambar pohon yang pernah dilihat.

Duduk sambil merokok melihat kembali hasil kerja atas pohon ini memaksa saya harus bekerja jagi, ternyata semakin lama diperhatikan kesan indah menurut mata saya lebih wujud diposisi tampak belakang daripada tampak depan, setelah beberapa kali di putar bolak-balik, pohon di pruning total, dan finalnya posisi mahkota dan dimensi pohon disesuaikan kembali mengambil posisi batang rusak yang dulunya sebagai tampak belakang menjadi tampak depan.


Saya sangat senang menikmati daur ulang tak terduga pohon ini, kepada Master Robert Steven yang kebetulan ke Medan saya tanya pendapatnya. Masyaallah……...., merinding juga mendengar, ternyata semua yang telah dikerjakan adalah SALAH.

Tidak perlu kecewa, walaupun di vonis salah oleh seorang master bonsai, setidak-tidaknya saya sudah memilih membuat pohon indah menurut pribadi saya dan untuk dinikmati sendiri, jadi masa bodohlah dengan sertipikatnya.



Antingputri ini termasuk generasi pertama sejak saya mengenal bonsai, dibeli dengan harga yang murah, pernah terbesit juga ego bahwa sebagai pemula kita lagi dibodohin saat itu. Bonsai ini diameter batangnya kecil dengan perantingan yang lengkap dan perakaran yang kurang begitu baik.

Bonsai ini kurang fotogenik, kesan baik hanya terlihat pada fisik asli daripada melihatnya di gambar. Pertama datang bonsai ini sudah matang betul, besar batang dan ranting sudah seimbang bahkan diharapkan perantingannya tidak tumbuh membesar lagi, perantingan dan mahkota masih dibentuk dengan gaya lama yang kaku dan menoton.

Re styling dimulai dari mahkota, awalnya yang berbentuk mangkok tertutup, di buka keatas, percabangan yang rata menoton, dibikin berirama, ranting yang sangat over di pendekin, sampai disitu saja maksimal bisa di up grade saat itu.

Dengan penampilan demikian antingputri ini pernah diikutkan dalam kontes kelas RT an. Hasilnya tidak perlu diulas lagi, kepada Juri kita menanyakan kelemahan pohon ini, jawabnya ketus, untuk apa lagi pohon begini, batangnya begitu kecil sebentar lagi ranting mengejar batang, lebih sesuai jadi elemen taman saja.

Mendengar dari Juri yang dianggap pakar timbul juga frustasi. Daripada jadi sampah kenapa tidak di obrak-abrik saja, sekali waktu saya mengamati antingputri ini dengan seksama, dalam hati berkata, ini bonsai dimulai dari nol bukan bahan galian, kalau batang tidak besar memang sudah alamiahnya , pohon utuh hampir tidak ada potongan sama sekali, liukan batang begitu baik, perantingan penuh , ada apa yang salah sehingga dianggap sampah.


Berpuluh kali tidak terhitung sudah pohon ini diputar terus sampai pada suatu kali berhenti, akhirnya diperoleh juga posisi dengan tampak depan dan flow yang tepat, perubahan ini membuat percabangan yang dulu kelihatan agak rata dan sejajar kiri kanan, kini tampak naik turun dan lebih berirama mengikuti liukan alur batangnya.

Pohon sampah ini sudah mulai keluar auranya, cuma masih ada yang timpang diperakarannya karena perubahan posisi tampak depan,
metode instan, tidak perlu repot program akar, kebetulan banyak tumbuh anak-anak ranting dari pangkal bawah batang, cukup di belit kawat dibikin sedikit liukan agar tidak kaku, tekuk kebawah , tancap ke medianya, selesai sudah. SEMPURNA……



Cemara Duri ini adalah koleksi Asep Suwarna, seniman bonsai yang sepanjang karirnya didedikasikan khusus membuat bonsai bersertipikat, tidak begitu banyak yang dapat diulas tentang bonsai ini, catatan yang dapat diberikan adalah awalnya pohon ini seperti pengamen di pinggir jalan yang beruntung jatuh ke tangan trampil yang tepat , dipoles terus menjadi artis menuju pentas untuk mendapatkan sertipikat bintang, pertama melihatnya saat di “ Tune Up “ beberapa tahun lalu sudah ada firasat bahwa inilah bonsai cemara duri buatan lokal yang bakal disegani di meja kontes.


Ukuran awalnya Extra Large, tidak jelas atas pertimbangan apa, cemara duri ini kini berdiri berwibawa di ukuran Large, secara anatomi, bonsai ini memiliki segala kriteria yang diperlukan untuk sebuah bonsai dengan Predikat Baik Sekali.

Tidak tahu apakah anda bisa tersinggung atau tidak Pak Asep, tetapi perlu juga diungkap disini, sudah beberapa kali si Maskot Cihideung ini dipinang agar berpindah domisili , tetapi masih enggan beranjak, memang sudah selayaknya dipertahankan, menurut hemat saya untuk beberapa tahun kedepan juga masih sulit diketemukan bonsai dengan Jenis dan sosok demikian.



Bonsai Cemara Duri inilah yang paling menarik untuk dibicarakan, titipan teman ini sebenarnya ditujukan untuk bahan diskusi, begitu paket kiriman dibuka dan diamati , sudah ada puluhan pertanyaan.


Kesimpulan dipikiran yang keluar setelah mengamati pohon ini adalah :
1. Bonsai ini dibuat oleh orang yang mungkin belum begitu paham bonsai
2. Melihat teknik pembuatannya bisa jadi senimannya lagi stress, menghiraukan kepatutan semestinya dalam membuat bonsai
3. Sengaja mencari sensasi dengan membentuk bonsai dengan gaya ekstrim
4. Bonsai Cacat produksi sehingga ditempuh cara kamufalse untuk menutupi kekurangan
5. Bentuk terbaik yang dapat dibuat dengan bahan yang demikian

Setelah begitu lama memendam rahasia, akhirnya misteri bonsai ini dibuka juga oleh sang pencipta, sebagian besar kesimpulan diatas ada yang benar namun banyak pula yang salah. Coba diteliti dengan seksama, anda akan menemukan sesuatu yang ganjil atas pohon ini, berhari-hari bahkan berminggu saya tidak menemukan keganjilan yang dimaksud kecuali tanda tanya kenapa bonsai ini dibuat dengan ekstrim begini.

Saya menyerah dan akhirnya misteri dibuka, itulah sebabnya bonsai ini dikirim dengan pesan khusus diperuntukan sebagai bahan diskusi bukan untuk dibursa ungkap sang pencipta, tetapi kalau ada yang tidak percaya dan keras kepala, silahkan beli dengan harga tinggi bonsai tersebut, kita akan buktikan bahwa bonsai ini dibentuk dengan maksimal dan penuh tipu daya.

Kalau anda yang punya kesempatan melihat langsung fisik bonsai ini silahkan mencoba kalau tidak percaya. Sudah jadi kesepakatan, rahasia pohon ini akan kita simpan bersama sampai suatu saat kalau ada yang bisa menguak fakta ataupun suatu hari nanti pohonnya sendiri yang berbicara.

1 komentar:

  1. bagi donk bang bonsai nya... hehehe... keren bgt
    alvin - bogor

    BalasHapus