Sebagai buah tangan teman dari luar negeri, beberapa waktu yang lalu saya memdapat sepohon Sarracenia mungil, menurut pengakuannya sarracenia ini pernah dilihat disuatu pameran bunga di Jakarta dijual dengan harga lumayan mahal, kalau yang dibawa ini dibeli cuma seharga lebih kurang 20 ribu Rupiah saja kalau dihitung equivalen uang kita.
Karena tidak dianggap istimewa, sarracenia ini ditanam ala kadar, tidak ada perlakuan khusus untuk tanaman ini, kecuali disiram air secukupnya setiap hari, tidak jelas memang fenomena kehidupan sarracenia ini, walau tanpa diberi pemupukan dan minim perawatan, tanaman ini tumbuh dan tumbuh terus serta berkembang biak bagai tidak terkendali.
Setiap yang datang kerumah dan kebetulan menanyakan tanaman ini, selalu pulang dengan anakannya yang dicabik begitu saja dari samping induknya. Dari semua yang pernah mendapat anakan sarracenia belakangan diketahui bahwa hampir tidak ada yang selamat alias bisa hidup.
Pernah ditanya secara sinis, apa ada rahasia yang disembunyikan perihal teknik atau cara menanam sarracenia ini, sulit juga saya menjawab pertanyaan tersebut, karena selama ini tidak ada perlakuan khusus yang diterapkan, mmungkin ada satu yang belum diketahui, bahwa setiap repotting anakan sarracenia ini akarnya selalu dibungkus dengan spagnum moss kemudian bawah dan sekeliling pot diisi atau dipadatkan dengan cocopeat, pakis, pasir ataupun tanah.
Teori dan pengalaman diatas belum tentu benar, tetapi mungkin inilah misteri kehidupan sarracenia saya selama ini, secara logika anakan tanaman setelah dipisahkan, akarnya bisa jadi memerlukan kelembaban yang cukup, dengan perlindungan kelembaban air dalam moss inilah barangkali yang menjadi awal kehidupan tanaman ini sebelum akar-akarnya yang lain tumbuh.



Kita akan lihat selanjutnya, apakah tekad untuk mencapai apa yang telihat seperti gambar diatas yaitu sarracenia yang tumbuh besar dan menjulang tinggi dapat terwujud dan bukan sebatas angan-angan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar